Amalan di Bulan Ramadhan bagi Wanita yang Sedang Haid


Seperti yang kita tahu, Ramadhan ialah bulan yang penuh berkah, di mana di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari 1.000 bulan (Lailatul Qadar). Di bulan ini, pintu nirwana dibuka dan pintu neraka ditutup sehingga umat Muslim berlomba – lomba melaksanakan banyak sekali amalan baik itu wajib maupun sunah.

Tapi, yang paling penting Ramadhan sanggup menciptakan orang yang biasanya tidak pernah ke masjid menjadi ke masjid, yang biasanya malas sholat wajib menjadi lebih rajin, yang jarang atau tidak pernah tadarus Al-Quran menjadi melakukannya setiap hari, dan banyak sekali peningkatan ibadah lainnya.

Tapi bagi kaum perempuan yang sedang menstruasi ataupun nifas, puasa tentunya tidak sanggup sebulan penuh dan ibadah tertentu ibarat sholat pun tidak diperbolehkan. Karena itu, banyak perempuan yang ingin mengetahui bagaimana caranya supaya tetap sanggup meraih pahala berlipat di bulan mulia meski sedang haid.

Pertama-tama, perlu diketahui bahwa tak perlu kecewa ketika sedang haid. Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:

”Kami keluar (safar) bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan tujuan kami hanyalah ibadah haji. Sampai ketika kami tiba di Sarif atau bersahabat dengannya, saya mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemuiku sementara saya sedang menangis. Lalu dia bertanya:”Apakah engkau mengalami nifas?” maksudnya ialah haid (menstruasi). ‘Aisyah berkata:”Aku jawab:’Iya.’” Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya ini ialah sesuatu yang telah Tuhan menetapkan (takdirkan) bagi kaum perempuan dari anak cucu Adam. Maka lakukanlah amalan-amalan haji, hanya saja janganlah engkau Thahwaf di Ka’bah sebelum engkau mandi (setelah suci dari haidh).” 'Aisyah berkata:”Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkurban dengan menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk semua isterinya.” (HR. Muslim no 2976)

Jadi, tak perlu murung ketika sedang menerima siklus bulanan, lantaran ini ialah ketetapan Tuhan S.W.T. Lagi pula, tulus dan menjauhi larangan Allah juga termasuk ibadah.

Bagi perempuan yang sedang haid, masih ada banyak sekali ibadah yang sanggup dilakukan untuk meraih berkah Ramadhan, alasannya ialah ibadah tidaklah hanya sholat dan membaca Al-Qur’an saja. Berikut beberapa ilham ibadah ketika siklus bulanan datang:

1. Mendengarkan Al-Quran

Mengenai boleh tidaknya membaca Al-Qur’an ketika haid memang ada perbedaan, ada yang membolehkan, ada yang tidak.

Bagi yang cenderung kepada pendapat yang tidak membolehkan, maka sanggup mendengarkan bacaan Al-Qur’an (baik pribadi maupun dari mp3) dengan tenang, tidak sambil bekerja, alasannya ialah sebagian ulama menyampaikan bahwa pahalanya sama dengan orang yang membaca Al-Qur’an.

“Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikan lah dengan tenang, supaya kau menerima rahmat”…(Q.S. Al-A’raaf: 204)

2. Memperbanyak Dzikir

Memperbanyak dzikir atau menyebut / mengingat nama Tuhan juga termasuk ibadah yang sanggup dilakukan ketika haid.

“Sesungguhnya pria dan perempuan yang muslim, pria dan perempuan yang mukmin, pria dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, pria dan perempuan yang benar, pria dan perempuan yang sabar, pria dan perempuan yang khusyu', pria dan perempuan yang bersedekah, pria dan perempuan yang berpuasa, pria dan perempuan yang memelihara kehormatannya, pria dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Tuhan telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. Al-Ahzab:35)
Dzikir sendiri sanggup dilakukan baik sambil berdiri, duduk, maupun berbaring, dan sanggup dilakukan dalam hati, perkataan, dan perbuatan. Silakan membaca artikel Cara Melakukan Dzikir untuk lebih jelasnya.

3. Menuntut Ilmu & Membagikan Ilmu yang Bermanfaat

Bagi perempuan haid, sanggup mempelajari ilmu agama ketika Ramadhan. Tuhan telah berfirman dalam surat At-Thaha bahwa kita hendaknya berdo’a untuk diberi ilmu pengetahuan:

“Dan janganlah kau tergesa-gesa membaca Alquran sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.’” (Q.S. At-Thaha: 114)
Ketika telah menerima ilmu yang bermanfaat, hendaknya membagikannya kepada orang lain:

“Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala ibarat pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun” Hadits shahih : Diriwayatkan oleh Muslim (no.2674), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.


4. Memperbanyak Sedekah

Sedekah sanggup berupa apa saja, tidak mesti mengeluarkan uang. Bahkan, perbuatan ringan ibarat menuangkan air ke bejana saudara kita pun termasuk sedekah. Silakan baca artikel Manfaat Sedekah – Kebaikan di Dunia dan Akhirat untuk mengetahui lebih lanjut.


5. Berdoa

Berdoa juga termasuk ibadah, ibarat sabda Nabi Muhammad S.A.W:

“Doa ialah ibadah.” (HR. Abu Daud no. 1264, At-Tirmizi no. 2895, dan Ibnu Majah no. 3818)

Do’a sanggup apa saja, asalkan tidak mengandung dosa dan tidak pula memutus tali kekeluargaan. Sabda Nabi Muhammad S.A.W:
“Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Tuhan akan memberinya tiga kemungkinan: Doanya akan segera dikabulkan, atau akan ditunda hingga di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal.” (HR. Ahmad no. 10709)

6. Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Jika tidak sedang berpuasa, pahala puasa insya Tuhan tetap sanggup didapat dengan memberi masakan berbuka pada orang yang berpuasa.

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala ibarat orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”



Referensi tambahan:

  1. http://al-atsariyyah.com/sebab-sebab-tertolaknya-berdoa.html
  2. http://www.alsofwah.or.id/cetakmujizat.php?id=237
  3. http://manarulquran.com/2013/05/17/keutamaan-ilmu-dan-orang-berilmu/


Foto: James Gordon