Manfaat Sedekah - Kebaikan di Dunia dan Akhirat



Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Tuhan yaitu serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Tuhan melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Tuhan Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. - (Q.S. Al-Baqarah [2:261])

Apa itu sedekah?

Sedekah (dalam bahasa Arab sadaqah = صدقة) yaitu istilah dalam Islam yang berarti derma / amal seseorang kepada orang lain secara suka rela, menyerupai contohnya mengeluarkan harta dengan niat mencari ridho dari Tuhan S.W.T.

Namun sedekah sendiri artinya luas, tidak hanya mengeluarkan harta.

Sedekah sendiri dianjurkan didahulukan kepada orang terdekat:


"Sebaik-baik sedekah yaitu (yang dilakukan) sehabis kebutuhan terpenuhi. Mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu." (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a.)

Apa Saja Manfaat Sedekah?

Di dalam Al-Quran desebutkan bahwa:

"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka menerima pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." ( Q.S. Al-Baqarah [2:274])

Nabi Muhammad juga S.A.W. bersabda:

"Bersegeralah bersedekah, alasannya yaitu bala peristiwa tidak pernah bisa mendahului sedekah." (Hadist Riwayat Imam Baihaqi)

"Sedekah sanggup menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api." (HR Tirmidzi)

"Sesungguhnya sedekah itu akan memadamkan marah Tuhan dan mencegah pelakunya dari maut yang buruk" (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

“Naungan bagi seorang mukmin pada hari selesai zaman yaitu sedekahnya.” (HR. Ahmad)

Bagaimana Jika Kita Tidak Punya Sesuatu Untuk Disedekahkan?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sedekah itu artinya luas. Jadi, bukan hanya mengeluarkan harta atau uang saja.

Nabi Muhammad S.A.W menyampaikan bahwa:

"Segala bentuk kebaikan yaitu sedekah" (HR Muslim)

"Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau berbuat ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke baskom saudaramu juga sedekah.". HR. Tirmidzi

Ada lagi hadits menyerupai ini wacana jikalau tidak mempunyai sesuatu untuk diberikan:

Para sobat bertanya,
“Bagaimana kalau ia tidak mempunyai sesuatu?”
Nabi Saw menjawab,
“Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya kemudian bersodaqoh.”
Mereka bertanya lagi.  "Bagaimana kalau ia tidak mampu?"
Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya”
Mereka bertanya: “Bagaimana kalau ia tidak melakukannya?”
Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya:
“Bagaimana kalau ia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab,
 “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sobat Rasulullah Saw berkata,
“Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa beramal dengan kelebihan harta mereka.”
 Nabi Saw kemudian berkata,
“Bukankah Tuhan telah memberimu apa yang sanggup kau sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih yaitu sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh.”
Para sobat kemudian bertanya,
“Apakah melampiaskan syahwat menerima pahala?”
Nabi menjawab,
“Tidakkah kau mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di kawasan yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di kawasan halal, maka ia memperoleh pahala.
(H.R. Muslim)
Apakah Sedekah Perlu Dilakukan Secara Rutin?

Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan:

“Amal yang paling disukai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu yang dikerjakan secara terus menerus oleh pelakunya.” (HR. Bukhari dalam Kitab ar-Riqaq)




Foto: Peter Casier 
Referensi:
http://www.hidaya.org/documents/flyers/HF2012_01_Flyer_WhyShouldIGiveSadaqah.pdf