6 Rukun Iman Kepada Tuhan Malaikat Kitab Rasul Hari Akhir Qadha dan Qadhar

Rukun Iman أركان الإيمان merupakan pilar keimanan dalam agama Islam yang harus dimiliki oleh setiap seorang muslim yang berjumlah 6 Rukun Iman menurut dari Ayat-ayat suci Al Qur'an dan juga Hadits Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khathab.

 yang harus dimiliki oleh setiap seorang  6 Rukun Iman Kepada Tuhan Malaikat Kitab Rasul Hari Akhir Qadha dan Qadhar

  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah
  3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
  4. Iman kepada Rasul-rasul Allah
  5. Iman kepada Hari Akhir
  6. Iman kepada Qada dan Qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk

Rukun Iman dalam Al Quran

Surat An Nisa Ayat 136

136. Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Tuhan dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada kitab (Al Qur'an) yang Tuhan turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.

Surat An Nisa Ayat 175

فَأَمَّا الَّذينَ ءامَنوا بِاللَّهِ وَاعتَصَموا بِهِ فَسَيُدخِلُهُم فى رَحمَةٍ مِنهُ وَفَضلٍ وَيَهديهِم إِلَيهِ صِرٰطًا مُستَقيمًا

“Adapun orang-orang yang beriman kepada Tuhan dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya pasti Tuhan akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya”. (QS. An-Nisa:175)

Surah Al-Anbiya`: 19-20

ومن عنده لا يستكبرون عن عبادته ولايستحسرون يسبحون الليل والنهار لايفترون
“Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada memiliki rasa arogan untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya`: 19-20)

Surah Ghafir: 78


ولقد أرسلنا رسلاً من قبلك منهم من قصصنا عليك ومنهم من لم نقصص عليك

“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (QS. Ghafir: 78)

Surah Al-Anbiya`: 104

كما بدأنا أول خلق نعيده وعدا علينا إنا كنا فاعلين
“Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya, akad dari Kami, sesungguhnya Kami pasti akan melakukannya.” (QS. Al-Anbiya`: 104)

Surah Ath-Thalaq

لتعلموا أن الله على كل شيء قدير وأن الله قد أحاط بكل شيء علما
“Agar kau mengetahui bergotong-royong Tuhan Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Tuhan ilmu-Nya benar-benar mencakup segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 12)

Tuhan Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan kau tidak sanggup menghendaki (mengerjakan sesuatu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At-Takwir: 29)

Dan masih berbagai ayat-ayat Al Alquran yang menjelaskan wacana kepercayaan baik Iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya; kitab-kitab-Nya; para Rasul-Nya; hari Akhir, dan kepercayaan kepada takdir Tuhan yang baik dan yang buruk.

Rukun Iman dalam Hadits

Dalam hadits sanggup ditemukan dalam Hadits Jibril dalam kitab Sahih Muslim yang diriwayatkan Umar bin Khattab, yang menjelaskan wacana kepercayaan yaitu :

Dari Umar RA juga, dia berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di bersahabat Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang pria yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Kemudian ia duduk di hadapan Nabi SAW, kemudian mendempetkan kedua lututnya ke lutut Nabi, dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya, kemudian berkata: ”Wahai Muhammad, terangkanlah kepadaku wacana Islam.” Kemudian Rasulullah SAW menjawab: ”Islam yaitu: hendaklah engkau bersaksi tiada sesembahan yang haq disembah kecuali Tuhan dan sesungguhnya Muhammad yaitu utusan Allah. Hendaklah engkau mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Romadhon, dan mengerjakan haji ke rumah Tuhan kalau engkau bisa mengerjakannya.” Orang itu berkata: ”Engkau benar.” Kami menjadi heran, alasannya yaitu dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya. Orang itu bertanya lagi: ”Lalu terangkanlah kepadaku wacana iman”. (Rasulullah) menjawab: ”Hendaklah engkau beriman kepada Allah, beriman kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari akhir, dan hendaklah engkau beriman kepada taqdir yang baik dan yang buruk.”Orang tadi berkata: ”Engkau benar.” Lalu orang itu bertanya lagi: ”Lalu terangkanlah kepadaku wacana ihsan.” (Beliau) menjawab: “Hendaklah engkau beribadah kepada Tuhan seperti engkau melihat-Nya. Namun kalau engkau tidak sanggup (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihat engkau.” Orang itu berkata lagi: ”Beritahukanlah kepadaku wacana hari kiamat.” (Beliau) mejawab: “Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya.” Orang itu selanjutnya berkata: ”Beritahukanlah kepadaku tanda-tandanya.” (Beliau) menjawab: ”Apabila budak melahirkan tuannya, dan engkau melihat orang-orang Badui yang bertelanjang kaki, yang miskin lagi penggembala domba berlomba-lomba dalam mendirikan bangunan.” Kemudian orang itu pergi, sedangkan saya tetap tinggal beberapa dikala lamanya. Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: ”Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang yang bertanya itu ?” Aku menjawab: ”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Lalu dia bersabda: ”Dia itu yaitu malaikat Jibril yang tiba kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.”(HR. Muslim).

Pada hadits tersebut diatas juga dijelaskan wacana Islam yang berisi 5 pokok yang dijadikan sebagai Rukun Islam oleh para ulama menurut hadits tersebut serta klarifikasi utama menurut Firman Tuhan dalam Al-Quran.