Ini Alasannya Mengapa Kita Harus Memperbanyak Do’a Pada Bulan Ramadan


Ini Alasannya Mengapa Kita Harus Memperbanyak Do’a Pada Bulan Ramadan

Ramadan yaitu kesempatan emas untuk memperbanyak doa dan mengetuk pintu langit, lantaran ia ketika yang mustajab dikabulkannya doa. Tuhan pribadi menyebutkan urusan berdoa sehabis menyebutkan beberapa ayat perihal puasa. Tuhan Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu perihal Aku, maka (jawablah), sebenarnya Aku yaitu dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, biar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186)

Allah mengabarkan kepada kita –melalui ayat ini- di sana terdapat kaitan erat antara puasa dan doa. Ditambah lagi kabar dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa orang yang berpuasa mempunyai doa yang tak tertolak.

Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda yang artinya : “Tiga doa yang tak tertolak; doa orang bau tanah untuk anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir.”  (Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah)

Dalam hadits yang lain, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda yang artinya :
“Ada tiga orang yang doa mereka tidak ditolak oleh Allah: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doanya orang yang terzalimi." (HR. Al-Tirmidi, Ahmad, Ibnu Majah. Dishahihkan Syu'aib al-Arnauth dalam Tahqiq al-Musnad)

Tiga orang yang disebutkan dalam hadits tersebut diistimewakan dengan pengabulan doa. Yakni doa mereka segera dikabulkan. Hal itu lantaran ketundukan mereka dalam berdoa kepada-Nya. Terkhusus orang berpuasa ketika berbuka, lantaran ia usai
mengerjakan ibadah dan ketika itu ia dalam keadaan khudhu' dan tenang. Karenanya para ulama salaf sangat-sangat mengagungkan waktu penghujung hari (sore hari) lantaran ia menjadi epilog hari puasa.

Oleh lantaran itu hendaknya seseorang memperbanyak doa dan sungguh-sungguh dalam berdoa ketika berpuasa. Karena ketika berpuasa seseorang menyambut permintaan Tuhan untuk meninggalkan apa yang disukai jiwanya kemudian mengerjakan apa-apa yang diridhai Rabbnya. Hatinya higienis lantaran ketaatan-ketaatan yang dikerjakannya serta ia meninggalkan apa-apa yang menghalangi terkabulnya ia ibarat memakan yang haram dan semisalnya. Maka orang yang berdoa ibarat ini akan mendapat jaminan pengabulan dari Tuhan Subhanahu Wa Ta'ala.

. . . hendaknya seseorang memperbanyak doa dan sungguh-sungguh dalam berdoa ketika berpuasa. Karena ketika berpuasa seseorang menyambut permintaan Tuhan untuk meninggalkan apa yang disukai jiwanya kemudian mengerjakan apa-apa yang diridhai Rabbnya. . .

Terlebih doa merupakan sesuatu yang sangat Tuhan sukai. Tuhan bahagia jikalau hamba-Nya berdoa kepada-Nya. Sebaliknya, Tuhan marah terhadap hamba yang tidak mau meminta dan berdoa kepada-Nya. Tentunya ini akan semakin menyempurnakan ibadah shiyam yang di kerjakan di bulan Ramadhan Mubarak ini.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, pasti akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina".” (QS. Ghafir: 60)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Tuhan Maha pemalu dan pemurah. Dia malu bila seorang lelaki mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa.” (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmidzi Dishahihkan oleh Al-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud dan Al-Tirmidzi)


Dalam berdoa hendaknya memanfaatkan waktu istimewa untuk memanjatkan doa, seperti: penghujung hari Jum’at, ketika akan berbuka, antara adzan dan iqomah, ketika sujud, di penghujung shalat, dan sepertiga malam terakhir. Khusus di sepertiga malam terakhir ini terdapat kemuliaan lebih lantaran Tuhan 'Azza Wa Jalla turun ke langit dunia dan menyeru akan mengabulkan doa dan mengampuni untuk orang yang berdoa dan beristighfar kepada-Nya. Karenanya, jangan tidur di waktu sahur (penghujung malam). Perbanyak shalat, doa, dan istighfar. Lalu lanjutkan dengan makan sahur. Wallahu Ta’ala A’lam. (voa-islam)