Untuk Perempuan. Waspada Virus Zika, Virus yang Berbahaya Juga Mematikan

Virus Zika merupakan sebuah virus yang akhir-akhir ini banyak bermunculan di dataran benua Amerika. Apa bekerjsama yang disebut dengan virus Zika ini, dan bagaimana imbas dari virus zika yang kabarnya bisa mengakibatkan final hidup tersebut. Virus zika merupakan sebuah virus mematikan yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypty , virus ini menyerupai virus yang mengakibatkan demam berdarah pada seseorang.

Ilustrasi
Virus zika termasuk ke dalam keluarga virus flavivirus, seseorang sanggup terkena penyakit zika yang kemudian akan mengakibat demam ringan dan akan melumpuhkan sebagian anggota tubuh.

Dari laporan media ketika ini virus zika sudah banyak mewabah di Amerika, besar kemungkinan akan masuk ke eropa dan kemungkinan kecil akan masuk ke asia maupun australia. Virus ini bisa berkembang pada suhu apapun, baik suhu hambar maupun juga suhu tropis. Kewaspadaan ialah langkah terbaik untuk mencegah virus zika, lantaran bagaimanapaun juga virus ini bisa berakibat final hidup pada seseorang yang terinfeksi. Wanita hamil dan anak di bawah usia 1 tahun sangat rentan terkena virus zika, laporan menunjukkan bahwa 80% penderita virus zika ialah perempuan hamil.

Bayi yang masih dalam kandungan juga bisa terkena virus zika, entah bagaimana cara virus ini menginfeksi. Perlu untuk diketahui bahwa virus zika belum ada vaksin yang bisa mencegah apalagi mengobati daripada virus tersebut. Virus ini bisa menular, proses penularan melalui media nyamuk yang berjulukan aedes aegypti. Nyamuk aedes aegypty merupakan spesies nyamuk yang menularkan penyakit berbahaya dan mematikan, menyerupai penyakit demam berdarah maupun juga penyakit zika ini sama-sama ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypty.

Fakta-fakta Tentang Zika
Zika merupakan penyakit virus yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes.

Orang dengan penyakit virus Zika biasanya mempunyai demam ringan, ruam kulit (exanthem) dan konjungtivitis. Gejala ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari.

Tidak ada pengobatan khusus atau vaksin yang tersedia ketika ini.

Bentuk terbaik dari pencegahan ialah proteksi terhadap gigitan nyamuk.
Virus ini dikenal beredar di Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik.

Virus Zika ialah virus nyamuk gres yang pertama kali diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 di simpanse rhesus melalui jaringan pemantauan demam kuning sylvatic. Hal ini kemudian diidentifikasi pada insan pada tahun 1952 di Uganda dan Republik Tanzania. Wabah penyakit virus Zika telah tercatat di Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik.

Genre: Flavivirus
Vector: nyamuk Aedes (yang biasanya menggigit pada pagi dan sore )
Reservoir: Unknown

Gejala Penyakit Zika
Masa inkubasi (waktu dari paparan gejala) penyakit virus Zika belum diketahui hingga ketika ini, tetapi mungkin beberapa hari. Gejala yang menyerupai dengan nanah arbovirus lainnya menyerupai demam berdarah, adapun tanda-tanda yang terdeteksi hingga ketika ini adalah:

Demam
Kulit Mengalami Ruam
Konjungtivitis (Peradangan Pada Selaput Mata)
Nyeri Pada Bagian Sendi
Sakit Kepala Ringan
Gejala-gejala ini biasanya ringan dan berlangsung selama 2-7 hari.

Pada ketika terjadi wabah besar di Polinesia Perancis dan Brasil pada tahun 2013 dan 2015, otoritas kesehatan nasional melaporkan potensi komplikasi neurologis dan auto-imun penyakit virus Zika. Baru-baru ini di Brasil, otoritas kesehatan setempat telah mengamati peningkatan nanah virus Zika di masyarakat umum serta peningkatan bayi yang lahir dengan microcephaly di timur maritim Brasil. Lembaga menilik wabah Zika menemukan sebuah tubuh meningkat bukti perihal relasi antara virus Zika dan microcephaly. Namun, penyelidikan lebih lanjut diharapkan sebelum kita memahami relasi antara microcephaly pada bayi dan virus Zika. Penyebab potensial lain juga sedang diselidiki.

Proses Penularan Zika
Virus Zika ditularkan kepada insan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti di tempat tropis. Ini ialah nyamuk yang sama yang mentransmisikan penyakit deman berdarah, chikungunya dan demam kuning. Virus penyakit Zika mewabah dilaporkan untuk pertama kalinya dari Pasifik pada tahun 2007 dan 2013, dan pada tahun 2015 dari Amerika (Brazil dan Kolombia) dan Afrika (Cape Verde). Selain itu, lebih dari 13 negara di benua Amerika telah melaporkan sporadis nanah virus Zika menunjukkan perluasan geografis cepat virus Zika.

Diagnosa
Virus Zika didiagnosis melalui PCR (polymerase chain reaction) dan isolasi virus dari sampel darah. Diagnosis oleh serologi sanggup menjadi sulit lantaran virus bisa menyeberang-bereaksi dengan flaviviruses lainnya menyerupai demam berdarah, West Nile dan demam kuning.

Upaya Pencegahan
Nyamuk dan tempat perkembangbiakan mereka mengakibatkan faktor risiko yang signifikan untuk nanah virus Zika. Pencegahan dan pengendalian bergantung pada mengurangi nyamuk melalui pengurangan sumber (penghapusan dan modifikasi tempat perkembangbiakan) dan mengurangi kontak antara nyamuk dan manusia.

Hal ini sanggup dilakukan dengan memakai obat nyamuk; mengenakan pakaian (sebaiknya berwarna terang) yang meliputi sebanyak tubuh mungkin; memakai kendala fisik menyerupai layar, pintu tertutup dan jendela; dan tidur di bawah kelambu. Hal ini juga penting untuk kosong, higienis atau epilog wadah yang sanggup menampung air menyerupai ember, pot bunga atau ban, sehingga tempat di mana nyamuk sanggup berkembang biak dihapus.


Perhatian khusus dan pertolongan harus diberikan kepada mereka yang mungkin tidak bisa melindungi diri mereka sendiri secara memadai, menyerupai anak-anak, orang sakit atau tua. Selama wabah, otoritas kesehatan mungkin menyarankan bahwa penyemprotan insektisida dilakukan. Insektisida yang direkomendasikan oleh Skema Evaluasi Pestisida WHO juga sanggup dipakai sebagai larvasida untuk mengobati wadah air yang relatif besar. Wisatawan harus mengambil tindakan pencegahan dasar yang dijelaskan di atas untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. (Sumber http://www.who.int/mediacentre/factsheets/zika/en/)