Masya Allah. Tidak Ingin Menghidupi Keluarga dari Hasil Uang Haram. Polisi Ini Berkeliling Pasar Menjual Bumbu Dapur Setiap Pagi

Pasti kebanyakan orang beranggapan sebagian polisi senang melaksanakan pungutan liar ataupun melaksanakan sesuatu tindak sebab mempunyai jabatan (minimal jabatannya seorang polisi). Seperti yang terlihat ketika ini banyak masyarakat menyampaikan peniliaian terhadap kinerja polisi terhadap tindakan-tindakan yang melenceng.

AIPTU M.Khamin
Tidak dengan salah satu sosok polisi ini yang berjulukan lengkap M. Khamin (45 tahun). Bapak polisi ini bertugas di Polsek Wonosalam wilayah Polres Jombang. Mungkin bagi sebagian orang disana mengenal dengan sosok Polisi ini.

Pangkat Polisi ini tergolong sudah tinggi ialah berpangkan AIPTU (Ajun Inspektur Polisi Satu). Setiap hari sebelum berangkat dinas ke Polsek Bapak Polisi ini akan berkeliling ke sejumlah pasar yang ada di sekitar Jombang. Apa yang dilakukan Bapak ini akan menciptakan Anda terperangah, Bapak ini memasok sachet bumbu dapur instant ke aneka macam pasar.

Pekerjaan ini sudah usang digeluti oleh Bapak M.Khamin semenjak 15 tahun yang lalu. Saat ditemui di Pasar Peterongan Jombang, Aiptu Khamim mengaku bahwa pekerjaan sampingannya tersebut sengaja dipilih sebab ketika itu beliau ingin sanggup mempunyai rumah untuk keluarganya.

“Padahal honor saya ketika itu hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga sehari­hari. Saat itulah saya mulai mencari penghasilan embel-embel untuk bisa membangun rumah cita-cita kami. Dan kesudahannya saya pilih menjajakan bumbu dapur,” ucapnya, sebagaimana dikutip dari Surya, Rabu (24/10/2016).

Adapun bumbu yang dipasoknya merupakan buatan sebuah pabrik bumbu yang ada di Sidoarjo dan dahulu beliau kesulitan untuk menawarkannya mengingat bumbu instant masih belum ramai digunakan.

Meski demikian, keinginannya untuk mendapatkan rezeki yang halal untuk  keluarga menciptakan Aiptu Khamim terus berusaha sekuat tenaga menyampaikan dagangannya kepada pemilik lapak di pasar maupun mendatangi sejumlah warga di pemukiman.
“Itu saya lakukan sebelum bertugas maupun sehabis lepas dinas,”
lanjutnya.

Setiap hari Bapak Khamin berangkat dari Sidoarjo ke daerah dinas di Jombang menempuh jarak 35 Km, dan Bapak Khamin tidak pernah berkeluh kesah meski tempatnya agak jauh.

Sampai kini, usaha selama 15 tahun tidak sia-sia. Bapak Khamin telah mempunyai pelanggan tetap yang cukup banyak mendapatkan pasokan sachet bumbu dapur darinya.

“Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 03.00 WIB dan hingga di pasar sekitar pukul 05.00 WIB. Shalat subuh saya lakukan di masjid yang saya lalui. Itu saya lakukan biar tidak mengganggu dinas saya sebagai polisi,” ungkapnya.

Lantaran profesi sampingan Aiptu Khamim sudah cukup dikenal oleh rekan­rekannya sesama polisi, beliau pun sering dijuluki “Polisi Bumbu”. Meski demikian, beliau tidak mempermasalahkannya dan mengaku bahwa teman-­temannya di kepolisian sudah memahami dirinya.

Setelah mempunyai pelanggan yang cukup banyak, sekarang Aiptu Khamim selalu membawa 2 kuintal bumbu instant ketika berangkat dinas. “Jadi setiap hari dengan motor ini saya mengangkut dua kuintal bumbu dari Sidoarjo ke sejumlah pasar di Jombang,” tuturnya.

Selain itu dari pengakuannya, setiap bungkus Khamin hanya mendapatkan laba 200 perak (Rupiah). Meski demikian, Bapak Khamis sangat senang dengan pekerjaannya tersebut. Ia mengatakan, pekerjaan sampingannya itu lebih berkah dibanding harus mengais uang haram dari pungli-pungli.

BACA JUGA KISAH INSPIRASI LAINNYA


“Pekerjaan sampingan ini lebih mulia daripada merugikan orang lain, ibarat melaksanakan pungli misalnya. Bapak Kapolres juga sudah tahu profesi sampingan saya ini. Insya Tuhan saya akan tetap menjalankan pekerjaan ini sepanjang tidak mengganggu waktu dinas,” pungkasnya


Silahkan sebar dan bagikan dongeng wangsit ini kepada sahabat-sahabat Anda. Semoga menginspirasi.